Makassar - Tiga srikandi pendidikan fisika mengukir prestasti di bidang tapak suci pada Turnamen Pencak Silat Rektor UNM Cup 2 yang dilakukan di kampus FIK UNM, Banta-bantaeng pada tanggal 15-28 Oktober 2018. Turnamen ini merupakan turnamen pencat silat kedua yang diadakan oleh rektor UNM. Turnamen ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dari perguruan tinggi Negeri maupun Swasta.
Jumriani
dan Nurlaelatul Qadri turun dalam cabang seni secara berkelompok sedangkan,
Sariani M. Tanjung turun dalam cabang fighter. Hal yang membedakan antara
cabang senin dan fighter tentunya jumlah individunya, juga perbedaan dari segi
tantangannya. Jumriani Menuturkan “kalo figthertantangannya tergantung dari kondisi fisik dan tekhnik saat digelangga, kalo
seni tantangannya hafalan, harus hafal jurus sekitaran 100 gerakan, kekompakan,
power, gerakan terus ekspresi, jadi otomatis kalo salah satu anggota team salah
gerakan yahh langsung minus. Terus kalo seni punya waktu maksimum 3 menit pas
kalo lewat atau kurang tetap minus”.
Perjuangan
Jumriani dan Nurlaelatul Qadri dalam cabang seni membuahkan hasil yang
memuaskan, mereka mampu melaju ke babak final dan berhasil memperoleh tempat
kedua se-Indonesia dalam cabang seni Turnamen Pencak Silat Rektor UNM Cup 2.
Walaupum mereka sempat terintimidasi oleh tatapan tim-tim lainnya.
“kalo
dumba-dumbanya itu luar biasa, pas mau tanding sampai gemetar. Apalagi tatapnnya tim-tim lain luar biasa”. Ungkap Nurlaelatul
Qadri.
Kemenangan yang diperoleh oleh mereka semakin lengkap ketika Sariani M.
Tanjung yang turun pada cabang fighter
behasil mengalahkan lawan-lawannya dan mengantarkannya memperoleh juara ketiga
pada cabang tersebut.Mereka bertiga mampu memperoleh juara karena latihan yang
sangat keras dan tekad yang kuat. Mereka
akan terus meningkatkan kemampuan mereka dan tidak berpuas diri. (Pena.Biru)
0 komentar:
Post a Comment