Friday, 21 December 2018

Rafika Adriani Rustan: Wisudawan Terbaik Jurusan Pendidikan Fisika



Makassar - Rafika Adriani Rustan, wisudawan terbaik jurusan pendidikan fisika patut berbangga. Pasalnya, pada acara ramah-tamah FKIP yang ke-66, kamis (17/11/2018), ia adalah wisudawan terbaik dengan IPK tertinggi di Jurusan Pendidikan Fisika. IPK yang diraihnya yaitu 3,81.

Prestasi membanggakan ini ternyata bukanlah yang pertama baginya. Beberapa prestasi yang pernah ia raih selama menjadi mahasiswa Pendidikan Fisika. Menggemari bidang fisika, Fika tercatat pernah masuk sebagai finalis dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Yogyakarta pada bidang Fisika. Selain itu, ia juga aktif menjadi asisten laboratorium sejak ia berada di semester III.

Olimpidae Fisika sendiri sebenarnya sudah pernah diikuti fika sejak duduk di kelas VII Sekolah Menengah Pertama hingga dibangku kuliah. Kegemeran Fika kepad ilmu sains khusunya fisika diakuinya sejak  kecil hal ini disebabkan karena salah satu orang tuanya yang berprofesi sebagai guru fisika sehingga dirumahnya terdapat banyak buku fisika, karena sejak kecil iya gemar membaca dan menghitung ia sering membaca buku-buku tersebut. Kedua orang tuanya mengaku melihat potensi  Fika di bidang Fisika.

Perempuan kelahiran 1996, Macanre Kabupaten Soppeng, ini juga pernah mengikuti ON MIPA PT (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi) yang diselenggarakan Kemenristekdikti.

Fika menyelesaikan studinya selama 4 tahun 2 bulan dengan judul tugas akhirnya adalah “ Penerapan Strategi Inkuiri Trbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas XI MIPA SMA Negeri 7 Sopppeng”. Di bawah bimbingan Dr. Khaeruddin, M.Pd dan Dr. Nurlina, M.Pd. Tugas Akhir ini disidangkan pada bulan September 2018, sampai akhirnya dirinya dinyatakan lulus sebagai sarjana pendidikan fisika.

Selama menjadi mahasiswa, tentunya banyak suka duka yang dialami Rafika Adriani Rustan. Mulai dari tahap penyesuaian sebagai perantau di kota Makassar yang menuntut dirinya harus hidup mandiri. Berprestasi dibidang fisika dan memperoleh IPK yang cukup tinggi merupakan tantangan tersendiri bagi Fika. Semua itu diakuinya sebagai kerja keras, doa kedua orang tua dan saudara, serta dukungan orang-orang disekitarnya.(Pena.Biru).

Perempuan-perempuan dengan Bakat Luar Biasa



Makassar - Tiga srikandi pendidikan fisika mengukir prestasti di bidang tapak suci pada Turnamen Pencak Silat Rektor UNM Cup 2 yang dilakukan di kampus FIK UNM, Banta-bantaeng pada tanggal 15-28 Oktober 2018. Turnamen ini merupakan turnamen pencat silat kedua yang diadakan oleh rektor UNM. Turnamen ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi dari perguruan tinggi Negeri maupun Swasta.
Tiga srikandi pendidikan fisika yang mengikuti turnamen tersebut yaitu Jumriani, Nurlaelatul Qadri, dan Sariane M. Tanjung. Cabang yang diukiti oleh mereka adalah cabang seni dan cabang fighter.

Jumriani dan Nurlaelatul Qadri turun dalam cabang seni secara berkelompok sedangkan, Sariani M. Tanjung turun dalam cabang fighter. Hal yang membedakan antara cabang senin dan fighter tentunya jumlah individunya, juga perbedaan dari segi tantangannya. Jumriani Menuturkan “kalo figthertantangannya tergantung dari kondisi fisik dan tekhnik saat digelangga, kalo seni tantangannya hafalan, harus hafal jurus sekitaran 100 gerakan, kekompakan, power, gerakan terus ekspresi, jadi otomatis kalo salah satu anggota team salah gerakan yahh langsung minus. Terus kalo seni punya waktu maksimum 3 menit pas kalo lewat atau kurang tetap minus”.
Perjuangan Jumriani dan Nurlaelatul Qadri dalam cabang seni membuahkan hasil yang memuaskan, mereka mampu melaju ke babak final dan berhasil memperoleh tempat kedua se-Indonesia dalam cabang seni Turnamen Pencak Silat Rektor UNM Cup 2. Walaupum mereka sempat terintimidasi oleh tatapan tim-tim lainnya.
“kalo dumba-dumbanya itu luar biasa, pas mau tanding sampai gemetar.  Apalagi tatapnnya tim-tim lain luar biasa”. Ungkap Nurlaelatul Qadri.
Kemenangan yang diperoleh oleh mereka semakin lengkap ketika Sariani M. Tanjung yang turun pada cabang fighter behasil mengalahkan lawan-lawannya dan mengantarkannya memperoleh juara ketiga pada cabang tersebut.Mereka bertiga mampu memperoleh juara karena latihan yang sangat keras dan tekad yang kuat.  Mereka akan terus meningkatkan kemampuan mereka dan tidak berpuas diri. (Pena.Biru)

Presentasi Terfavorit: PIMNAS ke-31 Yogyakarta



Makassar-Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang diselenggarakan oleh Kementrian  Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kembali digelar kali ini merupakan PIMNAS ke-31. PIMNAS kali ini berlokasi di Universitas Negeri Yogyakarta yang diadakan tanggal 28 Agustus – 2 September 2018, tentu saja seperti PIMNAS sebelumnya, PIMNAS ke-31 ini pun diikuti oleh Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai jurusan dan Universitas diseluruh Indonesia.


Arif sapaan teman-temanya merupakan mahasiswa semester VI Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar. Ia mengikuti PIMNAS ke-31 dan berhasil mempresentasikan PKM yang telah ia ajukan sebelumnya. Jenis PKM yang diikuti adalah PKMGT dengan judul "Kampung Nusantara Berbasis Nilai-Nilai Pancasila pada Daerah Perbatasan Kalimantan Timur dalam Mendukung Nawacita Menuju Indonesia Berdaulat".

Melalui judul PKM dan presentasi yang memuaskan tersebut mengantarkan ia menjadi peserta terfavorit dalam presentasi. Meskipun ia belum dapat mendapatkan juara pada PIMNAS ke-31 ini dia sudah cukup puas karena dapat mendapatkan kehormatan sebagai peserta terfavorit dalam presentasi. Alhamdulillah, hal ini merupakan suatu pencapaian yang memuaskan bagi saya, karena begitu banyaknya peserta dari universitas lain dan juga menampilkan presentasi yang sangat bagus  akan tetapi saya menjadi peserta terfavorit” ia berkata. Dan ia tidak akan berhenti dan terus berusaha agar di PIMNAS-PIMNAS selanjutnya dapat berkembang dan dapat memperoleh hasil yang lebih memuaskan.“Ini adalah awal, saya akan terus berjuang”pungkasnya. (Pena.Biru)