Makassar - Rafika Adriani Rustan, wisudawan terbaik jurusan pendidikan fisika patut berbangga. Pasalnya, pada acara ramah-tamah FKIP yang ke-66, kamis (17/11/2018), ia adalah wisudawan terbaik dengan IPK tertinggi di Jurusan Pendidikan Fisika. IPK yang diraihnya yaitu 3,81.
Prestasi membanggakan ini ternyata bukanlah yang pertama baginya. Beberapa prestasi yang pernah ia raih selama menjadi mahasiswa Pendidikan Fisika. Menggemari bidang fisika, Fika tercatat pernah masuk sebagai finalis dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Yogyakarta pada bidang Fisika. Selain itu, ia juga aktif menjadi asisten laboratorium sejak ia berada di semester III.
Olimpidae Fisika sendiri sebenarnya sudah pernah diikuti fika sejak duduk di kelas VII Sekolah Menengah Pertama hingga dibangku kuliah. Kegemeran Fika kepad ilmu sains khusunya fisika diakuinya sejak kecil hal ini disebabkan karena salah satu orang tuanya yang berprofesi sebagai guru fisika sehingga dirumahnya terdapat banyak buku fisika, karena sejak kecil iya gemar membaca dan menghitung ia sering membaca buku-buku tersebut. Kedua orang tuanya mengaku melihat potensi Fika di bidang Fisika.
Perempuan kelahiran 1996, Macanre Kabupaten Soppeng, ini juga pernah mengikuti ON MIPA PT (Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi) yang diselenggarakan Kemenristekdikti.
Fika menyelesaikan studinya selama 4 tahun 2 bulan dengan judul tugas akhirnya adalah “ Penerapan Strategi Inkuiri Trbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas XI MIPA SMA Negeri 7 Sopppeng”. Di bawah bimbingan Dr. Khaeruddin, M.Pd dan Dr. Nurlina, M.Pd. Tugas Akhir ini disidangkan pada bulan September 2018, sampai akhirnya dirinya dinyatakan lulus sebagai sarjana pendidikan fisika.
Selama menjadi mahasiswa, tentunya banyak suka duka yang dialami Rafika Adriani Rustan. Mulai dari tahap penyesuaian sebagai perantau di kota Makassar yang menuntut dirinya harus hidup mandiri. Berprestasi dibidang fisika dan memperoleh IPK yang cukup tinggi merupakan tantangan tersendiri bagi Fika. Semua itu diakuinya sebagai kerja keras, doa kedua orang tua dan saudara, serta dukungan orang-orang disekitarnya.(Pena.Biru).